Kamis, 30 April 2009

PMI pasang tanda jalur evakuasi

Sosialisasi peta jalur evakuasi Gunung Slamet kepada masyarakat
Siaran Pers
29 April 2009

Meningkatnya aktifitas Gunung Slamet di Jawa Tengah yang menunjukkan peningkatan, Palang Merah Indonesia Prov. Jawa Tengah Cabang Kab Tegal telah mempersiapkan penanda arah jalur evakuasi.

Jajaran PMI Kab. Tegal siaga mengantisipasi terjadinya bencana dan akan menyiapkan lokasi pengungsian bersama dinas terkait. Dr. Bimo, Ketua PMI Cabang Kab. Tegal mengatakan “PMI (Staf & Relawan) telah memasang tanda penunjuk arah jalur evakuasi di desa-desa (Bojong dan Bumi Jawa) sekitar Gunung Slamet”.

PMI Purbalingga juga bersiaga dengan meningkatnya aktifitas Gunung Slamet yang telah mengeluarkan batu-batuan dan abu, dengan ikut melakukan pemantaun di desa Babangan dan desa Gambuhan. Selain itu, markas cabang juga menyiapkan personil piket di posko.

PMI Pemalang mendirikan 2 posko di markas cabang dan di Kecamatan Pulosari, dengan 20 personil piket dan menyiapkan 2 armada mobil. Personil PMI dan petugas lainnya dihimbau untuk menggunakan masker karena abu yang keluar mengandung zat-zat berbahaya.

Markas daerah PMI Provinsi Jawa Tengah telah menyiapkan terpoulin dan tenda pleton untuk di siapkan di lokasi pengungsian di Kab. Tegal. Sampai saat ini, Posko PB PMI Jateng masih terus melakukan koordinasi dengan PMI Cabang di kawasan Gunung Slamet.



Rabu, 29 April 2009

PMI Respon Siaga Gunung Slamet


Staf PB Jateng melakukan packing bantuan kesiapsiagaan Gn. Slamet


Cheking masker dan kacamata dari PMI Prov. jateng


Merespon aktifitas Gunung Slamet di Jawa Tengah yang menunjukkan peningkatan, Palang Merah Indonesia Prov. Jawa Tengah melakukan kesiapsiagaan bencana, dengan menyiagakan personil (Relawan PMI) dan pengiriman masker.



PMI Cabang Kab. Tegal, Pemalang, Brebes, Banyumas dan Purbalingga, telah melakukan koordinasi dengan Satlak PB (BPBD) masing-masing untuk antisipasi letusan gunung. PMI Cabang Kab. Tegal telah memetakan persiapan lokasi pengungsian untuk ring I (± 7 Km dari puncak) yaitu Desa batu Merah dan Bulewah. Ring II (± 30 Km dari puncak) di Desa Bumi Jawa.



PMI Cabang Purbalingga telah memetakan lokasi rawan yaitu di Kec. Karangreja (ds. Bawa, Siwarak, Karangreja, Tlahap Lor), Kec. Bojang Sari (ds. Bumi Sari, ds. Metenggeng) dan Kec. Mrebet (Pengalusan, Binangun, Sangkanayu).

Lokasi rawan lain di Kab. Banyumas, berada di 5 kecamatan yaitu kec. Sumbung(Ds. kimpakkuwus), Kec. kedungbanteng(Ds. melung,dan windujasa), Kec. Baturaden(Ds. karangwangu, dan ketenger),Kec.Pekuncen(Ds.legok, dukuh karangsawen,dan krajan) dan Kec. silongok

Di Brebes, Kec. Cirampok juga merupakan lokasi rawan yang diprediksi menjadi arah luncuran lava pijar. Sedangkan di Pemalang, Kec. Pulosari (ds. Gambuan, ds. Legasari, ds. Penakir, ds. Jurangmangu, ds. Gunungsari, ds. Siremeng, ds. Batursari, dan ds. Cetaka-paling rentan).

5 (lima) PMI Cabang di lingkaran Gunung Slamet telah melakukan koordinasi dengan satlak masing-masing wilayah. PMI Cabang juga telah melaksanakan piket dengan menyiagakan relawan cabang, ranting bersama masyarakat (baik di Markas dan desa).

Di Markas PMI Daerah dan Cabang telah menyiagakan 400 personil, 4 ambulans, 8 tenda pleton, 4 tenda regu, alat DU dan Kit PP.

Hari ini (28/4) PMI Provinsi Jawa Tengah telah mengirimkan 35.000 masker dan 200 kacamata ke 5 PMI Cabang. Di masing-masing cabang masih membutuhkan family kit, hygiens kit, tenda pleton dan terpoulin untu antisipasi bila terjadi pengungsian.

Hingga saat ini status Gunung Slamet masih Siaga III, meski telah beberapa kali telah menyemburkan lava pijar.

Untuk informasi lebih lanjut, dapat menghubungi: H. Thobari HR, Ketua Bidang PB PMI Daerah Jawa Tengah, Hp. 0813 255 34858, Dwi Handoko Kabag. Penanganan Bencana 08156548912 / 081228011456, Kontak Media: Muhammad Nashir, Hp. 081228011455/081575150066.

email humas_pmijateng@yahoo.com-nasir_jateng@yahoo.co.id, poskopmijateng@yahoo.co.id






Kamis, 23 April 2009

Rapat Kerja PMR dan Relawan Serta Pelatihan Manajemen





Setelah pada tahun 2006 PMI Pusat bidang PMR dan Relawan memperkuat manajemen PMR dan Relawan serta pada tahun 2007 fokus pada peningkatan kapasitas para pelaksana pembinaan dan pengembangan PMR dan Relawan. Maka pada tahun 2008 untuk menindak lanjuti hal tersebut, PMI Daerah Jawa Tengah mengadakan Rapat Kerja Bidang PMR dan Relawan Serta Pelatihan Manajemen Pembinaan PMR dan Relawan. Kegiatan yang diadakan pada tanggal 23-27 April 2009, adalah kegiatan tahap kedua yang sebelumnya telah diadakan pada bulan Desember 2008 untuk tahap pertama.

Kegiatan yang dihadiri dari perwakilan 17 cabang Se-Jateng dengan jumlah peserta 48 orang ini dibuka secara resmi oleh Ketua Pengurus PMI Jawa Tengah Bapak Sasongko. Dalam pembukaannya Bapak Sasongko berpesan “PMI untuk sekarang harus lebih Profesional sehingga diperlukan pengembangan PMR dan Relawan yang merupakan motor penggerak kegiatan dan masa depan PMI”. Tujuan dari diadakan kegiatan ini adalah peningkatan kapasitas pengurus, staf, dan relawan bidang PMR dan Relawan ditingkat daerah dan cabang dalam melaksanakan pembinaan, penyusunan rencana kerja, adfokasi, jejaring, dan kerja sama serta adanya rencana pembinaan PMR dan Relawan tahun 2009 dan 2010.

PMI Daerah Jawa Tengah telah nelaksanakan pembinaan, koordinasi kepada 35 PMI Cabang di wilayah Jawa Tengah, termasuk pembinaan di bidang Manajemen PMR dan Relawan. Pada tahun 2006, di Jawa Tengah tercatat sebanyak 82.292 anggota PMR (Terdiri dari 8.632 PMR Mula, 43.460 PMR Madya, 30.106 PMR Wira) 3.820 anggota KSR dan 1.634 anagota TSR. Untuk pelatih tercatat 2.224 dan 1.294 pembina PMR. Untuk 35 Cabang Se-Jateng telah memiliki staf yang membidangi SDM, beberapa dirangkap dengan bidang lain. Pengurus Daerah dan Cabang mempunyai komitmen yang tinggi terhadap pembinaan PMR dan Relawan, hal ini terbukti dengan berbagai kegitan yang telah dan akan dilaksanakan.




“PMI harus cepat, tepat dan terkoordinasi”





Untuk memberikan pelayanan dalam penanganan bencana dan penguatan kapasitas SDM, PMI mengadakan Pelatihan dan Lokakarya Sphere & R2R (Relief and Recovery) yang dilaksanakan pada tanggal 13-19 April 2009, bertempat di Pusdiklat Prof.DR.dr.H. Satoto, Sp.GK PMI Jawa Tengah. Kegiatan tersebut diikuti oleh 33 peserta yang mewakili seluruh Indonesia dan juga diikuti oleh staf Palang Merah Jerman, Perancis dan Hongkong.
Kegiatan yang dibuka oleh H. Thobari HR, Ketua Bidang PB PMI Provinsi Jawa Tengah, yang didampingi oleh Kadiv. PB PMI Pusat, Arifin MH pada Senin. Sphere adalah sebuah standar minimum yang digunakan dalam respon bencana. Sphere disusun oleh lembaga kemanusiaan Internasional dan Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah pada tahun 1997 dan dicetak pada tahun 2000.
Sesuai mandat PMI bahwa dalam memberikan pelayanan dalam penanganan bencana itu harus cepat, tepat dan terkoordinasi. ”Cepat” dengan mengembangkan relawan di segala lapisan masyarakat sehingga dapat menjadi ”first to come and last to out” (pertama datang dan keluar akhir). ”Tepat” berarti tepat waktu, tepat tempat, tepat sasaran, tepat jumlah dan tepat kualitas (panca tepat). ”Terkoordinasi” dengan mengintegritaskan seluruh sektor yang terlibat dalam penanganan bencana (seperti kesehatan, air, publikasi dll).
Dengan pelatihan ini, relawan PMI (SATGANA) memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai Sphere dan dapat memberikan pelayanan terhadap korban bencana dengan lebih bermartabat.




Followers

 

Copyright © 2009 by PALANG MERAH INDONESIA